Buscar

Páginas

udah putusin aja


Udah Putusin Aja
Bila engkau laki-laki,engkau harus tahu saat melangkah. bila engkau perempuan engkau seharusnya tahu bagaimana bertingkah.
Kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai ,juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang nakal.
Setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggung jawab , yang menghargai kelebihan –kebaikannya dan yang memaafkan kealpaan-kekurangannya.
Cinta disempitkan dalam arti pacaran yang terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan. Padahal pendamping yang saleh tiada pernah didapatkan dari proses pacaran, karena kesalehan dan kebatilan jelas bertentangan. Haq dan batil tidak akan pernah bertemu, bagaikan fatamorgana yang dijanjikan kebahagiaan semu.
Bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang oleh Allah, memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengannya melawan Allah, lalu yang seperti ini apakah bisa jadi panduan setelah menikah ?

Coba pikirkan baik-baik !
Sebelum menikah saja dia sudah berani berbuat maksiat . Lalu apa yang menghalanginya berbuat maksiat setelah menikah ?
Jika sebelum halal saja sudah berani katakan sayang padamu , Jangan heran bila setelah menikah ia berani katakan itu kepada wanita lain. Toh sama-sama bermaksiat kepada Allah.
Kita manusia biasa yang memiliki cinta. Tiada yang salah karena cinta adalah fitrah. Justru cintalah yang memanusiakan manusia,mewarnai kehidupan dan menerbitkan harapan. Tiada masalah ada cinta pada manusia dan tiada pernah pula Allah karuniakan selaksa cinta untuk menyiksa. Allah turunkan cinta agar dua insan dapat bersama dalam satu bahtera asa.
Cinta adalah pemberian Allah dan karuniaNya. Allah menanamkan rasa cinta pada jiwa kita sebagai bentuk dari rasa cintaNya kepada kita agar kita berpikir tentangNya. Allah yang menjadikan rasa cinta antara lawan jenis, sama seperti Allah jadikan rasa cinta manusia terhadap apapun yang diinginkan di dunia.

Dalam QS Ali Imran : 14
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Islam tidak pernah mengharamkan cinta, Islam mengarahkan cinta agar ia berjalan pada koridor yang semestinya. Islam mengatur bagaimana menunaikan cinta kepada orang tua, cinta kepada saudara seiman, kepada sesama manusia juga tentu cinta kepada lawan jenis. Bila kita bicara cinta diantara lawan jenis, satu-satunya jalan adalah pernikahan yang dengan semuanya cinta menjadi halal dan penuh keberkahan. Sebaliknya, Islam melarang keras segala bentuk interaksi cinta yang tidak halal. Bukan karena apapun, tapi karena Islam adalah agama yang memuliakan manusia dan mencegah kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada manusia itu sendiri. Cinta yang tak semestinya, cinta yang tak halal, itulah jenis cinta yang merusak.
Pernikahan adalah kebaikan, berkeluarga adalah kebaikan. Maka suatu kebaikan sudah semestinya diawali dengan kebaikan pula. Pernikahan yang diawali dengan pacaran ibarat orang berharap kebaikan, tapi sudah memulainya dengan keburukan. Islam memandang wanita itu suci dan mahluk terhormat, karenanya Islam merancang sebuah jenis interaksi yang tiada merugikan wanita atau lelaki yang telah sampai pada kemampuan dan kesiapan lalu menginginkan untuk menikah. Rancangan itu ialah dengan proses khitbah dan ta’aruf.
Lelaki atau wanita yang sudah mampu dan siap membina rumah tangga, maka boleh bagi mereka menentukan calon yang mereka sukai karena Allah pun telah membolehkannya.
Pasangan yang baik juga datang dari awal yang baik. Tidak akan pernah bertemu lelaki yang baik agamanya dan saleh dalam ibadahnya dengan jalan maksiat bernama pacaran.
Bukan pakaian yang menandakan sejatinya lelaki tapi sejatinya ditandakan dengan taatnya pada halal dan haram. Dia mengetahui hukum Allah, karenanya ia berikan hak istri dan penuhi kewajiban kepadanya. Hukum syariat adalah koridornya, karenanya dia takkan pernah merugikan wanita yang menjadi istrinya.
Aturan Islam sederhana yaitu, bila cinta datangi walinya dan menikahlah dan bila belum siap, persiapkan diri dahulu dalam diam.
“Di tulis dari buku Ustadz Felix Siauw yang berjudul Udah Putusin Aja “

0 comments :

Post a Comment

 

"Welcome To My Blog"

My Profil

Nama : Annisa Assadah

TTL : Tangerang 27 Oktober 1992

Fakultas : Ekonomi

jurusan : Akuntansi Konsentrasi Syariah

Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

"La Tahzan Innallaha ma'ana, Hamasah"

Social Stuff

Info