Kunci Bahagia
Saya yakin setiap
orang ingin bahagia. Banyak cara yang dilakukan orang untuk mencari
kebahagiaan. Ada yang pergi jalan-jalan keliling dunia, pergi ke gunung,
menyendiri di tempat yang sepi. Ada pula yang ikut training khusus tentang kebahagiaan.
Seolah-olah kebahagiaan itu misteri, sulit dicari dan tempatnya sangat jauh
dari kita.
Padahal, kebahagian
itu sangat dekat. Ia ada di pikiran dan hati kita. Maka jangan pernah berkata,
“Saya akan bahagia jika saya sudah kaya dan semua keinginan saya sudah menjadi
nyata.” Padahal kita bisa selalu bahagia saat proses menjadi kaya dan
mewujudkan impian kita. Bahagia tak perlu menunggu waktu yang lama.
Lantas apa kuncinya
agar orang bisa selalu bahagia? Cobalah tiga hal berikut ini. Pertama, selaraskan hidup kita dengan
keinginan Sang Pencipta. Siapa yang paling tahu tujuan diciptakannya manusia
dan alam semesta? Tentu jawabnya Allah swt, Tuhan Yang Maha segalanya. Karena
Dia yang serba tahu, maka pastikan hidup kita merujuk kepada ketentuan-Nya.
Semakin dekat kita kepada-Nya, semakin
bahagia hidup kita. Sebaliknya bila kita menjauh dan tak berusaha mendekat
kepada-Nya, yang datang adalah kegalauan dan kegelisahan. Dimanapun dan
kapanpun, Dia selalu dekat dengan kita. Dia melihat kita, mendengar kita dan
selalu tahu apapun yang kita kerjakan. Selaraskan hidup kita dengan
ketentuan-Nya, bahagia akan berebut datang kepada kita.
Kedua,
kerjakan apa yang kita cintai atau cintai apa yang kita kerjakan. Dengan kata
lain, bekerjalah sesuai dengan passion kita. Apabila Anda belum menemukan
passion sejati Anda, syukurilah pekerjaan Anda sekarang. Caranya? Temukan semua
hal yang positif pada pekerjaan Anda sekarang. Selain itu, selalu melakukan
pekerjaan Anda sekarang dengan cara yang terbaik.
Ketiga,
miliki mental “to give” bukan “to get”. Dimulai dari kehidupan berumah tangga,
selalu tanyakan, “Apa yang bisa saya berikan untuk anggota keluargaku.” Jangan
berpikir sebaliknya, “Apa yang bisa saya dapatkan dari anggota keluargaku.”
Kita harus sibuk memberi perhatian, jangan sibuk mencari dan meminta perhatian.
Sebab, terlalu sibuk mencari dan meminta perhatian itu dekat dengan kegalauan
dan kegelisahan.
Begitu pula saat bekerja atau
berbisnis. Kita sebaiknya selalu bertanya, “Hal terbaik apa yang bisa saya
berikan untuk perusahaan saya?” Bukan menyibukkan diri dengan menuntut agar
perusahaan memberikan sesuatu yang lebih kepada Anda. Carilah cara bagaimana
kita bisa melayani konsumen dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya menyibukkan
diri mengajak konsumen membeli produk atau jasa kita.
0 comments :
Post a Comment